
Oleh: Dr. Adian Husaini
Belum lama, seorang pakar ekonomi dari Malaysia menghadiahi saya sebuah buku menarik, berjudul
Tragedy and Hope: A History of The World in Our Time karya Prof. Caroll Quigley, guru besar Georgetown University, USA. Dalam promosinya, buku ini digambarkan sebagai:
“Tragedy & Hope is the definitive work on the world's power structure and an essential source material for understanding the history, goals and actions of the New World Order.”
Melalui buku setebal 1348 halaman ini, Quigley mengungkap peran sekelompok kaum elite dunia (
a secret global elite) yang mempengaruhi hampir seluruh aspek peristiwa sejarah modern; bagaimana kaum elite perbankan Anglo-American berhasil mempertahankan kekuasaan global mereka. Intinya, buku ini memaparkan secara terperinci sejarah dunia, mulai revolusi industri dan dua Perang Dunia, depresi global, sampai kebangkitan komunisme.
“The tragedy of the period covered by this book is obvious, but the hope may seem dubious to many,” tulis Quigley dalam bagian kesimpulan bukunya. Jadi, harapan itu memang masih ada. Tapi, itu tergantung pada pengakuan yang jujur bahwa perang dan depresi adalah bikinan manusia, dan tidak diperlukan. Untuk memenuhi harapan, Quigley menyarankan masyarakat Barat agar kembali ke nilai-nilai luhur kemanusiaan, seperti kedermawanan, belas kasih, kerjasama, rasionalitas, dan bervisi ke depan. Juga, diharapkan, mereka berperan dalam peningkatan kehidupan untuk kasih sayang, spiritualitas, dan disiplin diri.
(more…)